Rabu, 03 Oktober 2012

0 Catatan buat Koordinator Rohis Bem selama1 periode kepengurusan (2011 / 2012): menurut Akhawat pribadi


1.    Ikhwa sifatnya keras dan tegas. Sifat keras dan tegas memang baik untuk seorang ikhwa apalagi sebagai pemimpin, tapi yang akhawat lihat ikhwa terkadang  menempatkan hal tersebut   tidak sesuai  pada tempatnya. Tapi terkadang juga menempatkannya pada posisi yang benar.
Tanggapan :
Mungkin yang dimaksud diawal kepengurusan. Untuk urusan yang seperti ini ikhwah kira  Akhawat sudah terbiasa di Himpunan. Jadi,menurut ikhwah ini sudah biasa.
2.    Masih susah menerima pendapat orang lain jika merasa pendapat sendiri sudah benar. Padahal yang akhawat tahu seorang pemimpin itu bisa mempertimbangkan semua pendapat atau menampung dulu  pendapat – pendapat dari beberapa orang setelah itu ambil jalan tengah - tengah yang bisa membuat kedua belah pihak merasa senang dengan keputusan yang diambil.
Tanggapan :
Bukan sulit menerima pendapat / usulan. Kami berusaha semaksimal mungkin dalam “menghemat” jalannya musyawarah jadi tentu ada pendapat yang tidak diterima. Lagi pula sepengetahuan Ikhwah, pemimpinlah yang membuat keputusan dalam suatu musyawarah. Sedangkan, yang dipimpin cukup mengusulkan pendapat. Dan jika ada pendapat yang dinilai bagus,kenapa tidak untuk dipertimbangkan (diambil)? Tentunya dilihat lagi dari segi maslahat dan mudharat nya. Jadi,kaidah musyawarah itu tetap berlapang dada ketika usulan dari yang dipimpin tidak diterima, bukan semua pendapat yang ada  diterima begitu saja (demokrasi). Kalau begitu apa bedanya dengan di Himpunan ? Inilah mungkin yang membuat musyawarah Ikhwah maupun akhawat berjalan lama. Sehingga, perlu langkah taktis dalam memimpin sebuah musyawarah. Dari pada lama ?
3.    Mudah menyalahkan orang. (1 contoh dalam periode ini, ikhwa kalau melihat akhawat tidak tahu mengerjakan amanah langsung dikatakan tidak berguna padahal akhawat selalu berusaha amanah  dan berupaya menjalankan amanah dengan maksimal, saat dikatakan seperti itu akhawat merasa benar-benar tidak berguna sampai menangis) , begitupun terhadap pengurusnya di ikhwa, kalau ikhwa merasa pengurusnya tidak mengerjakan amanah sudah keluar lagi kata-kata tidak berguna mungkin atau ada penyesalan di ikhwa karena telah salah memilih orang dalam kepanitiaan. Padahal sebagai seorang pemimpin bagaimanapun kondisi yang dipimpin tidak boleh berkata seperti itu justru itu adalah sebuah tanggung jawab yang besar yang harus diperbaiki dan diajarkan kepada orang yang dipimpin untuk menjadi yang lebih baik. Karena bisa jadi kata-kata pertama yang disampaikan membuatnya sakit hati.
Tanggapan:  -

4.    Sering tergesa-gesa. Begitupun tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan.  Sifat tergesa-gesa itu buruk dan dalam agama juga dilarang. Dalam  mengerjakan sesuatu kalau tergesa-gesa memang ada hasilnya tapi kemungkinan besar yang didapatkan adalah hasil yang tidak bagus, hanya 15% yang bisa didapatkan hasil yang bagus. Dan itu yang akhawat lihat masih dominan di ikhwa.
Tanggapan : Ayah Edi mengatakan,” Orang yang melakukan pekerjaan dan dibatasi oleh waktu memang terkadang tergesa – gesa .Namun, ini bertanda baik. Karena dia menggunakan otak kanannya”.
5.    Jadilah orang yang disegani bukan ditakuti.  Karena ikhwa punya banyak bakat dan berpotensi.
Tanggapan : Biasa saja.
6.    Ikhwa on time dan tidak suka jika ada pengurus yang tidak ontime. Tapi kadang juga tidak, karena akhwat juga sering menunggu lama sampai ikhwa datang.
Tanggapan: Saran yang bagus. Perlu perbaikan ke depan.
7.    Bertanggung jawab dan bisa dipercaya.                                                                        Tanggapan : Bukankah Rasullullah saja sendiri nyata – nyata diakui dan digelari Al – Amin oleh Kaum kafir Quraisy ???
8.    Selalu menjaga kebersihan di Mushalla istiqamah maupun di meskam.
Tanggapan : Benar, karena waktu itu akhawat yang sediakan konsumsi pada saat men-cat Mushallah Istiqamah. Untuk kebersihan Mushallah Istiqamah, memang lebih baik  ikhwah dibanding Akhawat karena Akhawat sangat sedikit inisiatifnya untuk berperan menjaga kebersihan Mushallah Istiqamah. Bahkan kami pernah ditegur oleh warga pada saat momen LPJ karena ruangan di Akhawat begitu kotor.
9.    Tidak menyukai orang-orang yang berjiwa pemalas, pengeluh dan sejenisnya.
Tanggapan:  semua orang akan sepakat dengan pernyataan diatas.
10.  Penuh semangat dalam menjalankan amanah.
Tanggapan: Tidak juga, karena terkadang ada juga hal – hal yang membuat kami merasa bosan.
11.  Terkadang rasa optimis  untuk mengerjakan suatu kegiatan bisa pudar hanya karena melihat waktu kegiatan tidak mendukung.
Tanggapan: Oleh nya,kami perlu banyak variasi dalam melakukan kegiatan yang waktunya sangat mepet. Diantaranya adalah membuat tiket lalu membungkusnya dengan plastik bening agar kelihatan “cantik” dan  memancing kondisi psikologis dari akhawat supaya bersungguh – sungguh dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini yang sering kami lakukan selama kepengurusan hanya mungkin akhawat tidak sadar.
12.  Mungkin ikhwa lebih mendahulukan kegiatan yang diamanahkan di mpm dibandingkan di rohis bem. Karena pernah saat kegiatan sigma bertepatan dengan kegiatan yang dilaksanakan di teknik (khass), ikhwa selalu membuat jadwal musyawarah yang bersamaan dengan jadwal musywarah di mpm, waktu dan tempat sama, dan setelah waktunya ikhwa selalu mendahulukan musyawarah di mpm, jadi akhawat selalu menunggu selesainya ikhwa musyawarah. Seharusnya kan bisa ambil waktu lain untuk musyawarah dengan akhawat, kenapa harus disamakan?
Tanggapan: Ini saran yang baik. Kaidah amanah itu semua sama hanya saja masalah pengaturan waktu yang ke depan nya tentu perlu kami perbaiki.
13.  Setiap ada masalah antara ikhwa dan akhawat, cepat sekali disampaikan ke pembinanya (cerewet) sampai-sampai  masalah yang kecil bisa menjadi besar ketika ikhwa sudah sampaikan ke pembinanya ikhwa. Karena pembinanya ikhwa juga cerewet menyampaikan ke Pembina akhawat dan ke ketum akhawat mpm sehingga dari situ tersebar lagi ke beberapa akhawat sampai banyak yang tahu masalah antara ikhwa dan akhawat.  Akhawat selalu malu jika hal-hal seperti itu tersebar ke banyak akhawat. Akhawat sebenarnya tidak suka. Jadi baiknya diselesaikan dulu secara baik-baik antara ikhwa dan akhawat.
Taggapan: Ini benar. Dan mungkin akhawat bisa melihat bagaiman Pembina di akhawat bekerja (mungkin lebih cerewet).
14.  Akhawat lihat ikhwa kadang berjanji atau mengatakan iya tanda bisa atau sepakat tapi tidak mengatakan insya Allah. Padahal bisa jadi, awalnya kita meng- iya kan atau bisa tapi kemudian  tiba – tiba tidak bisa maka ikhwa berdosa karena Rasulullah pun pernah ditegur oleh Allah karena tidak mengatakan insya Allah saat berjanji atau sejenisnnya.
Tanggapan : Ini saran yang baik.
15.  Sesuatu yang diinginkan harus  ada, tidak boleh tidak. Akhawat masih  tidak paham, apakah ikhwa jika meminta atau membutuhkan sesuatu ke akhawat apakah ikhwa memikirkan kondisi akhawat saat itu ? Karena kadang ikhwa tiba-tiba meminta sesuatu  dan harus ada, dan waktu yang diberikan pun sangat sedikit seperti 10 menit mungkin atau hanya 15 menit, tidak mungkin-kan akhwat sanggup menjalankannya kalau berada jauh dari kampus. Dan mungkin hal itu juga dilakukan ke pengurus-pengurus nya ikhwah jika ada yang diminta harus ada dan cepat.
Tanggapan : Tentu ikhwah memikirkan kondisi di akhawat saat itu. Olehnya tetap di beri waktu yang sedikit. Sekiranya akhawat menyatakan tidak bisa, jelas Ikhwah tidak paksakan. Sebagai ilustrasi, seminar Islam Akbar. Kami meminta taplak di Akhawat hanya 10 menit. Karena waktu itu sangat mendesak dan sangat penting.Jadi,ikhwah beri waktu sekitar hanya 10 – 15 menit.
16.  Yang akhawat lihat dan pahami hanya sebatas ini, boleh jadi ada yang benar dan bisa jadi pula semuanya salah menurut ikhwa. Selebihnya sudah bagus dan harus dipertahankan.

Saran – saran seperti ini sangat bermanfaat. Tidak perlu untuk menafsirkan yang berlebih. Cukup dibaca dan direnungi. Dan tentunya akan bermanfaat lagi jika terjadi perubahan perilaku pada diri ke depannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Harian Fajar Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates