Rabu, 03 Oktober 2012

0 Seminar Islam Akbar 2012 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin


Hari ini ( Sabtu, 19 Mei 2012 ) adalah hari yang bersejarah. Semua orang tahu, terutama pengurus Mushalla Istiqamah dan Rohis MIPA Unhas periode 2011 / 2012. Kenapa ? kegiatan (proker) yang sebenarnya diancang – ancang  pada rapat koordinasi BEM (baca : rapat proker BEM) yaitu seminar islam MIPA yang seharusnya direncanakan bulan April ternyata tertunda sampai bulan Mei (cukup 30 hari saja). Rasa frustasi pun kian tak terelakkan. Karena hampir saja saya (sebagai koordinator rohis) membatalkan kegiatan akbar ini secara sepihak. Persoalannya sederhana , karena keadaan panitia yang termandat dalam kegiatan ini tidak kunjung membaik. Rasa frustasi pun mulai datang. Namun,kak Kino tetap meyakinkan ku dalam menentukan keputusan ,kegiatan seminar pun tetap dilakukan
Akhawat,apalagi. Mereka merupakan faktor penentu dalam kegiatan ini. Waktu itu, pas musyawarah (sekitar dua pekan sebelum hari pelaksanaan). Kami (baca: para ikhwah) ingin agar kegiatan seminar islam ini dilakukan saja di Science Building ( Baca : Sains Buillding) . Namun,Akhawat (UM) bersikeras agar kegiatan seminar islam ini dilakukan di gedung A.P.Pettarani. Sampai – sampai nada suaranya pun kian meninggi (baca: sangat antusias kegiatan dilakukan di baruga) pada saat musyawarah. Akibat ngototnya beliau, akhirnya kegiatan seminar ini bisa terlaksana. Dan suara – suara yang lain pun ikut mengusik,”sabar ki ukhti,sabar ki”.  Bersikeras itu pasti. Tapi, ketika ada orang yang bersikeras ,pada dasarnya bisa langsung “diperalat”. Mengetahui kondisi psikologis lawan itu perlu. Saya tidak tahu sudah berapa akhawat yang air matanya keluar selama kepengurusan rohis selama saya menjabat.

Hari makin berlalu. Kegiatan yang sempat tertunda selama sebulan ini pun mencapai
klimaks nya.Tidak terasa waktu yang tersisa tinggal dua pekan. Kondisi panitia pun tidak kunjung membaik. Terpaksa kepanitiaan 2011 dilibatkan sebagai momen pendewasaan. Koordinator SC tetap bersabar dan meyakinkan agar kegiatan semiar Islam tetap dilakukan. Rasa pesimis pun kembali menyapa lantaran desain pamplet yang dibuat oleh akhawat sangat menghawatirkan. Kalau tidak percaya silahkan lihat sendiri desain yang mereka buat. 

Dan,”jelek” kata ku. Sebagai solusi akupun mulai mendesain. Model tiket yang kontroversial karena dinilai hampir sama dengan sampul buku. Namun jika dibandingkan dengan model tiket yang dibuat oleh akhawat, rasa-rasa nya masih lebih baik desain yang saya buat.
Nah, gambar diatas itu adalah contoh desain yang saya buat. Bagaimana ??? Mantapkan ??? Kalau menurut koodninator rohis akhawat : “Cantik”. Apalagi pas sudah dibungkus dengan plastik. Sedangkan hasil dari Akhawat itu gambar nya yang berada  dibawahnya. Masalah penilaian, silahkan berikan nilai masing – masing. Kalau menurut kami pribadi, kedepan harus ada panitia yang sudah mahir dalam membuat desain pamplet kegiatan.

Konsep materi yang akan disampaikan pada saat seminar sebenarnya adalah permasalahan tentang Syiah. Namun, karena Ikhwan maupun akhawat nya cerdas dalam meramu konsep , akhir nya tetap dikedepankan masalah pemuda nya tapi yang menjurus (baca : ujung – ujung nya ) ke masalah syiah.
Pemaksimalan peserta dalam kegiatan ini kami lakukan dengan menyebar tiket ke seluruh kampus yang ada di seluruhMakassar. Ada UMI, UNM, STIBA, STIKES NANI HASANUDDIN, Politeknik Ujung pandang, dan seluruh masjid yang ada di Makassar. Usaha panitia kami acungi jempol plus-plus. Sangat hebat. Bayangkan hanya dengan waktu 8 hari panitia dapat menghadirkan peserta  sebanyak 573 orang. Belum termasuk undangan yang teregistrasi. Mantap,kan? Mungkin juga karena pampletnya / tiket nya yang mantap. Jadi,pas ditawarkan ke calon peserta tidak canggung. Bagaimana ??? Tapi kata koordinaror Rohis Akhawat,”Karena semangat”.
Kalau mau dibandingkan dengan seminar yang lain di lingkup KMF FMIPA UNHAS, jelas kegiatan seminar Islam Akbar lebih baik dibanding dengan yang lain. Bayangkan, peserta yang hadir di seminar islam Akbar berjumlah 573 orang. Bandingkan dengan seminar yang lain yang jumlah peserta nya rata – rata 50 orang saja. Yang biasa nya didominasi oleh kaum muda (Mahasiswa baru).
Hari pelaksanaan pun tiba.
Kami bergegas setelah shalat subuh langsung menuju baruga A.P.Pettarani untuk mempersiapkan dekorasi acara seminar ini. Ikhwan maupun akhawat sangat cakap dalam melakukan tugasnya masing-masing. Ada hal yang memuat saya tertawa. Kemarin, pada saat akhawat meminta uang konsumsi ke kami. Kami tidak langsung memberikan semua nya. Karena pernah ada pengalaman (baca: Try Out tahun 2011 UKM LDK MPM) ketua mushallah Akhawat (senior 2007) pada saat kepengurusan kami (2010 – 2011 ) sangat kuat berbelanja konsumsi. Jadi,pengalaman itulah yang saya gunakan untuk meng–rem pengeluaran yang biasa dilakukan Akhawat. Hehehe…ini tidak perlu untuk ditiru.
Acara ini dibuka oleh bapak wakil dekan III fakultas MIPA yakni bapak Drs.Muh.Zakir,M.Si. Kata beliau “saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini (Baca:seminar Islam Akbar)”. Sebagai pemateri dari acara tersebut adalah bapak Prof.Dr.H.Moh.Baharun, SH,M.A (Rektor Univ.Nasional Bandung) dengan judul materi “Wahai pemuda,dimanakah peran mu ???” dan Ustadz K.H.Muhammad Said Abd.Shamad, L.c (Ketua LPPI Indonesia timur) dengan judul materi “Relakah Aqidah ini ternodai???”

Kak kino merupakan icon penting dalam kegiatan ini. Karena beliau yang sering mendampingi pemateri (baca : Rektor) mulai dari bandara sampai ke bandara lagi. Bisa dikata ,beliau menjadi Ajudan Rektor selama 2 hari. Banyak ide maupun masukan dari beliau yang kami copy dalam menjalankan seminar ini dengan baik. Begitu pula teman – teman yang lain yusran (stath’08), Adam (Bio’09), Arby (Fis’09) ,Yusuf (Fis’09), Sidik (Fis’09)  Alim(Fis’11), Abadi G (Stath’10) dan adik – adik panitia 2010 /2011. Kalian semua sangat hebat.
 Acara pun mendekati akhirnya. Panitia membereskan perlengkapan yang digunakan pada saat acara. Pada saat semua peralatan telah dikumpul,LCD yang digunakan ternyata hanya ada dua yang tersisa. Padahal total LCD yang digunakan itu berjumlah empat buah. Dikiranya dua LCD tersebut sudah hilang. Sampai – sampai ada panitia yang berkata ”Ai,mengganti me qi itu”. Aku berusaha men-call Akhawat (NA). Ternyata, mereka yang mengambil dua LCD tersebut pada saat membereskan ruangan. Dan LCD tersebut sudah berada di Mushallah Istiqamah. Spontan,Aku pun meminta (baca: menyuruh) Akhawat untuk kembali membawa dua LCD tersebut ke Baruga. 10 menit. Akhawat pun meng-iyakan. Akhawat datang membawakan LCD tersebut walaupun mungkin dalam keadaan capek. Jelas saja, soal nya bolak – balik dari baruga ke Mushallah Istiqamah. Akhawat pun menyuruh ku untuk mengambilnya ke ruangan konsumsi dan ada penyampaian yang ingin disampaikan. Namun,aku hanya meminta salah seorang adik panitia yang mengambilnya. Akhawat pun merasa “marah” karena permintaan nya tidak saya penuhi. Tidak saya penuhi karena pada saat itu bertepatan dengan makan siang. Dan sementara makan, jelas saya cuek saja. Soal nya dari tadi subuh saya belum makan. Bukan kepalang marah nya akhawat.
Yang menjaga barang – barang setelah acara selesai adalah Arby, Yusuf, Adam dan Sidik. Aku pun kembali ke Meskam untuk menunaikan Shalat Dzuhur. Setelah Shalat (kalau tidak salah) ada SMS dari akhawat untuk mengembalikan gelas “cantik” dan bosara serta taplak meja. Aku pun hanya menyeberangkan gelas”cantik” dan bosara. Akhawat pun menayakan perihal taplak tersebut, ”mana taplaknya???”.Akupun spontan menjawab,”Tidak tahu. Mungkin saja tertinggal di baruga atau hilang barang kali”. Spontan Akhawat pun memukul hijab. Saya pun kaget. (Jelas saja, Akhawat tersebut marah. Soalnya,pada saat di Baruga saya meminta nya membawakan kembali 2 LCD yang dibawanya ke Mushallah Istiqamah. Mungkin saja Akhawat tersebut dalam keadaan capek. Jadi,emosinya pun tidak terbendung. Bisa dimaklumi. Sampai – sampai ada akhawat yang lain mengingatkan,”sabar ki ukhti, sabar ki”. Akupun hanya bisa tertawa.,”hehehe”. “Ada lagi?”,kata saya. ”Tidak”,jawab nya. Lalu sayapun berlalu pergi. Sedangkan taplak meja belum aku seberangkan karena ternyata taplaknya masih ada di panitia. Dan memang ada. Setelah berlalu beberapa hari,taplak itu pun dikembalikan ke Akhawat.
Berikut beberapa peralatan yang digunakan pada saat seminar untuk skala baruga A.P Pettarani (berdasarkan SMS dari Akhawat) :
“Taplak meja ada 14, Bosara 8 buah , Vas bunga : 1 buah , Piring : 8 buah, Tas kecil : 6 buah, Plakat perahu phinisi : 3 buah, Buku : 6 buah, Layar : 3 buah, LCD : 4 buah, Baliho : 1 buah, Hijab”Cantik”: 11 buah, Tiang hijab cantik: 12 dan palang: 11, Kota kue : 7 bungkus besar ( isi 700), Teh Kota : 1 dos, Teh gelas: 25 dos, Kertas sertifikat, Plastik tiket ”.
Setelah beberapa hari ( sehari setelahnya, Ahad 20 Mei 2012 @ Ruang SAINS Meskamp) Aku pun kembali mengajak seluruh Panitia Inti untuk mengevaluasi seluruh kegiatan. Terutama hal yang sensitif,dana. Dan setelah di kalkulasi ternyata hutang kepanitiaan ada sekitar dua juta lebih. Ini lah yang ingin kembali didiskusikan dengan akhawat agar hutang kegiatan bisa di atasi. Beberapa hari terakhir (Sabtu, 26 Mei 2012) Aku bertanya ke Akhawat (NA) tentang dana sisa kepanitiaan. Ternyata masih ada sekitar satu juta lebih.
Oya,ada peristiwa lucu sekaligus menegangkan pada saat kegiatan ini sudah berakhir. Yakni, menjelang pemateri (prof.Baharun) mau diantar untuk pulang ke bandara. Pada saat malam Ahad (Sabtu,19 / 05 / 2012 kira – kira pukul 11.00), kak Kino menyuruh ku untuk mencarikan supir agar pak rektor bisa diantar ke bandara. Bertepatan pada saat itu aku dengan yusran sedang mengisi materi di PMM – TL Himatika di jalan Pettarani ,tepatnya di balai kesehatan Paru Makassar, Pettarani. Aku pun mencoba untuk mencari supir untuk pemateri. Sebenarnya,ada salah satu peserta PMM TL yang bisa mengemudikan mobil hanya saja pas aku minta izin ke koster PMMTL ternyata tidak diizinkan. Yah sudah tidak jadi. Namun,ada usulan dari adik junior 2009 untuk menghubungi Arif (Statistika 2010). Karena Arif bisa mengemudikan mobil.
Nah, setelah selesai membawakan materi aku dan yusran pun menuju masjid kampus untuk beristirahat. Pas sampai di meskam,aku ditanya oleh kak kino yang dari tadi sudah sangat capek soalnya seharian menemani pak rektor (Prof.Baharun) keliling Makassar.” Antum sudah hubungi supir yang akan membawa pak rector ke bandara?” Tanya kak kino. Aku pun menjawab dengan santai nya dan dengan nada meyakinkan, ”Belum pi. Tapi tidur mi saja dulu kak. Ada ji itu”. Pada malam itu jam menunjukkan pukul 01.00 malam.
Hanya tiga jam tertidur, tepat jam 04.00 pagi kak kino pun terbangun. Mata ku yang masih mengantuk pun juga aku paksa untuk tetap melek bercampur perih karena kurangnya jam tidur ku. “Antum ,sudah hubungi supirnya “,kak kino bertanya. “Belum,kak “,kata ku. Beliau pun gelisah. Tidak tahu harus bilang apa.Tidka juga mencoba untuk marah. Aku pun mencoba menghubungi Arif untuk mengantar prof.Baharun. Dua kali aku menghubungi Arif tetapi tidak diangkat – angkat. Pas yang ketiga kalinya baru diangkat. ”Assalamualaikum,dek. Kakak minta tolong untuk antar pemateri ke bandara sekarang jam 04.10”, kata ku. Spontan adek ini(Arif) menjawab, ”O,iya kak. Tunggu ma. Dimana ki ini kak?”. ”Di meskam.Cepat ko nah…!!!!”,kata ku. Kebetulan pas aku hubungi adek ini sedang nonton final liga champion antara Bayern Muenchen VS Chelsea. Tidak lama kemudian (kira – kira 10 menit) Arif pun tiba di Meskam. Ku lihat muka kak kino pun agak sedikit cerah karena sudah ada yang menjadi supir. Muka kak kino pun mulai lagi (maksudnya mulai gelisah kembali). ”Bagaimana dengan fee (uang saku) pemateri ,jar???”,Tanya kak kino.”Tidak ada kak”,dengan santainya aku menjawab. ” Aduh,gimana sih…”,keluh kak kino. ”Mana wahyudi ??? Pake dulu uangnya Al Mubarak (Nama mesjid di belakang RAMSIS) satu juta untuk fee nya ustadz (rektor)”,kata kak kino (Padahal waktu itu, Akhawat hanya ingin memberikan pak rektor Rp.300.000,-) . Spontan Adam membangunkan wahyudi yang dari tadi tertidur pulas di ruang lantai 2. Wahyudi pun membonceng Adam untuk mengambil uang di Masjid Al Mubarak. Uang tersebut lalu dibungkusnya dengan Amplop putih dan di berikan ke kak kino. Kak kino pun menyuruh ku langsung duluan menuju bandara untuk men-cek in tiket pesawat pemateri. Sambil menunggu kak kino aku pun nonton final liga champion di bandara. Hasilnya Munchen kalah dari Chelsea lewat gol adu penalty.5 – 3 untuk Chelsea.
Beberapa menit kemudian , mobil yang di bawa oleh Arif pun tiba di bandara. Aku pun menyerahkan tiket ke pak Baharun. Dan kami pun mengucapkan salam perpisahan kepada beliau.Dan meminta maaf jika selama kegiatan banyak kekurangan dalam melayani beliau.
Nah,pada saat pulang si Arif ini bercerita kepada kak Kino dan Arisman yang ada di Mobil. “Sebenarnya kak, saya itu tadi pagi tidak mau angkat telpon nya kak fajar.Tiga kali pi itu kakak menelpon baru saya angkat. Dan sebenarnya saya tidak sengaja mengangkat telponnya kak fajar yang ketiga kalinya. Sebenarnya,tidak mau ku angkat soalnya ada final liga champion.Tapi,eh tidak sadarka ku angkat ki telpon nya kak fajar”, jelas Arif.  Kejadian ini juga sudah menjadi takdir Allah dalam kegiatan ini. Dan dimudahkan dalam menyelesaikannya.
Dan sepertinya ini kegiatan seminar terhebat yang pernah aku lakoni. Kenapa bisa ??? Karena tidak ada proposal , tidak dana awal yang kami gunakan dalam kegiatan ini dan keadaan kepanitiaan yang tidak kunjung membaik. Hanya yang menjadi andalan waktu kegiatan ini adalah para senior Mipa ,baik ikhwah maupun akahwat alumni. Intinya, memang dibutuhkan keseriusan dalam menjalankannya. Dan yang terpenting doa (1) dan semangat.
Banyak hikmah yang bisa saya peroleh dari kegiatan ini dan juga kepengurusan Rohis di periode ini ( 2011 – 2012 ) dibanding kepengurusan rohis di Himatika. Bukan karena prokernya tetapi karena pengurus yang dihadapi pada periode ini berbeda jadi memerlukan variasi yang berbeda pula. Ini dokumentasi ku pada saat seminar Islam Akbar MIPA.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Harian Fajar Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates